People Lived Here – Rise Againts

Baca sekilas saja, kita tahu lagu ini konflik tentang apa. Tak perlu dibahas, cukup berdoa semoga semuanya selesai tanpa lebih banyak yang terluka. Hanya orang-orang berhati kuat yang diberi ujian berat.

My God is better than yours

And the walls of my house are so thick

I hear nothing at all


Tahukah kau, tuhanku jauh lebih baik dari pada tuhanmu. Kubangun rumahku dengan tembok yang sangat tebal, agar aku tak bisa mendengar keluhan apapun dari tempatmu.

I followed you out in the storm

But it carried you off

And I burned every picture of yours

Was that not enough?


Dalam badai itu, dalam peperangan itu, aku mengikutimu. Tapi kekacauan menelanmu. Kukuburkan semua gambaran tentang dirimu, fotomu, bahkan yang ada di pikiranku. Apakah itu kurang cukup?

My gun is bigger than yours

So let’s arm the masses

And see what the bastards do then

Walking tall once set us apart

Now we’re down on all fours

Do you cry my name in the dark

Like I do yours?

Senjataku lebih besar daripada senjatamu. Jadi, ayo arahkan pada kerumunan manusian itu, dan kita lihat apa yang akan mereka lakukan. Mereka bisa apa? Kami terlindung tembok tinggi dan besar. Kami telah menghancurkan empat tempat yang kami anggap berbahaya. Apa kau menangis sekarang? Apa kau merindukan masa-masa damai saat tak ada perang diantara kita?

These storms are getting stronger now

Trusses all bend and sway

Lightning hits, the power goes out in the fray

As the waves crash high

And the shoreline disappears

I will scream to the sky
“Hey, people live here.”

Perang ini semakin menguat. Pagar besi itu telah membengkok dan terkoyak. Petir menggelegar, menembakkan panasnya yang merusak. Saat gelombang kebencian ini semakin meninggi, aku melihat tak ada lagi damai. Aku akan berteriak ke atas, ke pesawat yang siap menjatuhkan kematian, memberitahu di mana ada orang yang harus dihapuskan.

My dreams are not unlike yours

They long for the safety

And break like a glass chandelier

But there’s laughter and oh there is love

Just past the edge of our fears

And there’s chaos when push comes to shove

But it’s music to my ears

Impianku bukan berarti tak sama denganmu. Kita berdua mendambakan kedamaian. Kami merindukan kemamanan dan kenyamanan. Tapi, jika kalian masih ada, kalian adalah ancaman. Jika kami masih ada kami ancama untuk kalian. Jadi, hancur atau menghancurkan, itu hanyalah pilihan. Tapi, di balik semua penderitaan ini, masih ada tawa, masih ada cinta diantara kalian. Hanya tinggal melewati batas ketakutan, dan semua teror itu tak lagi mengkhawatirkan. Semua kekacauan, hanya akan terdengara seperti music yang diputar berualang-ulang, hari demi hari, hingga tahun berbilang.

May you be in Heaven before the Devil knows you’re dead

May these winds be always at your back


Kau pikir kau telah berada di syurga, tanpa tahu bahwa iblis akan menjemputmu dan membawamu ke dalam kematian. Semoga angin dingin selalu mengipasi punggungmu. Ini doa dari seorang yang pernah menjadi temanmu.

‘Cause when we’re all just ghosts

And the madness overtakes us

We will look at the ashes

And say, “People lived here[1].”

Karena, ketika kami telah berubah menjadi syetan, dan kemarahan serta kebencian lebih menguasai kami daripada belas kasihan, kami hanya akan melihat keesokan harinya, pada tumpukan puing dan abu. Dan kami hanya akan berkata, dulu di tempat ini pernah ditinggali manusia.

From the penthouse to the holy martyr

Sea to shining sea

From the coffins full of kindergartners

Is this what you call free?

From the hate that drips from all your crosses

Are your hands so clean?

Dari sebuah istana yang indah, kehidupanku berpindah pada peluru-peluru keramat ini. Lautan yang berkilau, penuh dengan peti mati yang berisi kanak-kanak. Inikah yang kalian sebut kemerdekaan? Dari kebencian yang merambat menjadi sebuah pertikaian, meski tak ikut membunuh, kau tetaplah pernah menyebar kebencian itu. Kau pikir kau terbebas dari dosa itu?

And the wildfire and it’s spreading far

From sea to shining sea

Api di mana-mana, merusak apapun yang ada.

References

  1. ^ People lived here (arti-lirik-lagu.blogspot.com)

Sumber : arti-lirik-lagu.blogspot.com




Sumber : http://jenahakpanggang.blogspot.com/

0 Response to "People Lived Here – Rise Againts"

Post a Comment